Kelas12 Struktur dan Perkembangan Kota. Skip to content. Home; permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari kelompok individu-individu yang heterogen dari segi sosial. Ciri Fisik Kota. Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah Penduduknya. Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah Penduduknya. Tahap Perkembangan Kota. Lewis
– Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Kota. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kota? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian KotaCiri-Ciri KotaFungsi KotaKlasifikasi KotaPotensi KotaSebarkan iniPosting terkait Pengertian Kota Kota merupakan salah satu wilayah dengan segudang kesibukan dan berbagai macam kegiatannya. Kota ini juga merupakan hasil cipta, rasa, karsa dan karya manusia yang paling rumit dan muskil sepanjang peradaban. Ciri-Ciri Kota 1. Ciri Fisik Kota Memiliki alun – alun. Memiliki daerah terbuka yang digunakan sebagai paru – paru kota open space. Memiliki gedung – gedung pemerintahan. Memiliki gedung – gedung perkantoran dan hiburan. Memiliki sarana olahraga. Memiliki lahan parkir kendaraan. Memiliki kompleks perumahan penduduk terdiri atas permukiman kumuh slums area, permukiman masyarakat dengan ekonomi lemah, permukiman masyarakat dengan ekonomi sedang, serta permukiman masyarakat elite. 2. Ciri Masyarakat Kota Memiliki segregasi keruangan. Segregasi merupakan pemisahan yang bisa menimbulkan kelompok ataupun kompleks tertentu. Hubungan sosial yang bersifat gesselschaft. Ini berarti hubungan sosial antar anggota masyarakat sangat terbatas pada bidang bidang tertentu tidak didasarkan pada sifat kekeluargaan ataupun gotong royong. Namun, lebih didasarkan pada hubungan fungsional. Norma keagamaan tidak terlalu ketat, dimana masyarakat kota kurang dalam memperhatikan masalah norma agama. Penduduk memiliki sikap individualis serta bersifat egois. Kebanyakan penduduk kota memiliki kecenderungan memikirkan diri sendiri tanpa mempedulikan anggota masyarakat lain. Sikap tersebut terjadi karena adanya persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari antar sesama masyarakat sangat tinggi. Heterogenitas sosial, dimana masyarakat yang tinggal di perkotaan sangat beragam. Masyarakat kota memiliki pandangan hidup lebih rasional jika dibanding masyarakat desa. Hal tersebut dikarenakan masyarakat kota lebih terbuka terhadap budaya baru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kota juga lebih cepat diterima masyarakat. Fungsi Kota 1. Sebagai Pusat Pemerintah Kota sebagai pusat pemerintahan ini berarti kota memiliki berbagai pusat pengaturan atau pengendalian pemerintahan tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten atau kota. Maka dari itu kota yang digunakan sebagai pusat pemerintahan dikenal sebagai ibukota negara, ibukota provinsi dan ibukota kabupaten atau kota. 2. Sebagai Pusat Pendidikan Perkembangan sekolah di kota –kota besar ini umumnya terjadi lantaran terbatasnya kalangan yang bisa mengenyam pendidikan. Di jaman penjajahan Belanda dan Jepang, hanya kalangan tertentu, contohnya bangsawan, yang bisa menikmati pendidikan di sekolah. Namun, hal ini kemudian berubah ketika Indonesia telah merdeka. Kemerdekaan Indonesia turut mengubah pola pendidikan di Indonesia, sehingga pendidikan dapat terus berkembang hingga sekarang ini. 3. Sebagai Pusat Informasi Pembangunan adalah hal yang terus berlangsung secara berkesinambungan. Untuk bisa mewujudkan pembangunan ini, baik yang dilaksanakan di daerah perkotaan maupun pedesaan, kita membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Keberadaan masyarakat Indonesia yang kebanyakan tinggal di pedesaan mengharuskan pemerintah untuk bisa membangun wilayah pedesaan. Dengan adanya sumber informasi yang cepat dan akurat, maka pembangunan di wilayah pedesaan ini dapat berlangsung dengan lebih baik. Informasi yang masuk ke wilayah pedesaan juga harus cukup bervariasi, dan kebanyakan berasal dari wilayah perkotaan. Dengan begitu, masyarakat desa bisa mendapatkan pengaruh dari bentuk –bentuk kemajuan yang telah lebih dulu berkembang di wilayah perkotaan. Berbagai informasi yang berasal dari wilayah perkotaan menuju ke pedesaan ini bisa dilakukan lewat berbagai media. Beberapa media yang bisa digunakan sebagai sarana informasi ini misalnya majalah, koran, radio, televisi, koran, dan internet. Klasifikasi Kota Kota Kecil merupakan salah satu jenis kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota Sedang yakni suatu kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota Besar ialah sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota Metropolitan yaitu suatu kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota Megapolitan adalah berbagai kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari jiwa. Potensi Kota Potensi Sosial yakni suatu fasilitas yang mampu menciptakan ketenangan hidup warga kota. Sebagai contoh, rumah sakit, tempat ibadah, yayasan sosial maupun organisasi sosial. Potensi Budaya yaitu dengan adanya sarana kesenian maupun pendidikan yang dapat memberi gairah hidup bagi warga kota. Potensi Politik ialah adanya beberapa aparatur kota yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam melayani masyarakat, lembaga politik maupun partai politik. Potensi Ekonomi merupakan adanya berbagai fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan hidup bagi warga kota, contohnya pasar, pusat perbelanjaan, bank, kawasan industri maupun sarana transportasi. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kota Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Fungsi dan Potensi Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Desa Adalah Negara Adalah Wilayah Adalah Lingkungan Adalah Globalisasi Adalah Pengaruhkota sudah terasa hingga daerah sekitarnya sehingga banyak ditemukan kota satelit atau daerah penyokong kota utama. 4. Megalopolis. Tahap megapolis ini merupakan wilayah perkotaan yang terdiri dari kota-kota metropolis yang berdekatan lokasinya, sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar dan telah mencapai tingkat tertinggi. 74 Istilah global sermual dijumpai di bidang ekonomi, apabila terjadi aktivitas ekonomi yang meningkat, terjadi surplus, maka akan mendorong penduduk kota melakukan aktivitas ekonominya ke luar negeri. Inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya kota tahap globalisasi. Dari segi sosial gejala globalosasi pada tingkat yang berbeda tampak sejak awal abad Masehi, bahkan sebelumnya kettika suatu suku bangsa menjelajah negeri lain dengan berbagai tujuan seperti berdagang, menyebarkan agama, mencari kehidupan baru, atau sekedar berkunjung. Untuk dapat berkelana, mereka memiliki nilai surplus. Hal inilah yang menyebabkan adanya pola pikir global. Contoh ketika Laksmana Cheng Ho dari dinasti Ming Tiongkok pada awal abad ke-15 melakukan ekspedisi dengan puluhan armada kapal, dan melakukan tujuh kali ekspedisi. Latar belakang ekspedisi ini dapat meyakinkan pola pikir mengglobal pada masyarakat kota pada waktu itu. Pada masa dinasti Ming, negeri Tiongkok mengalami kemajuan dan kemakmuran yang luar biasa. Surplus yang terjadi mendorong mereka memeperkenalkan segala sesuatu yang mereka miliki kepada dunia luar. Hal inilah yang menjadi cikal bakal kota global, karena mengingat bahwa suatu kota dikatakan mengglobal apabila masyarakatnya memiliki kebiasaan untuk melakukan relasi dengan kota lain di luar kotanya bahkan manca negara. Dengan terbentuknya kota global telah ada dua surplus dalam perkembangan sebuah kota, yaitu surplus suatu kawasan sebagai syarat terbentuknya kota, dan surplkus kota sebagai syarat terbentuknya kota global. Apabila surplus kota berhenti, kota tidak akan mampu lagi melakukan akses ke kota lain, di negeri yang berbedaq, dengan kata lain kota tidakmlagi mampu mengglobal. B. Klasifikasi dan Tipologi Masyarakat Kota Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Dalam pengertian umum klasifikasi merupakan suatu usaha untuk mengelompokkan suatu entitas yang memiliki beberapa ciri yang sama. Sedangkan tipologi, yang berasal dari kata tipo pengelompokan dan logos 75 ilmu, tipologi dapat diartikan sebagai suatu usaha pengklasifikasian sebuah tipe berdasarkan berdasarkan karakteristik umum yang melekat pada obyek. Jadi klasifikasi tipologi kota merupakan usaha untuk menggolong-golongkan kota-kota berdasarkan ciri karakteristik yang dimilikinya. Klasifikasi kota dapat didasarkan pada berbagai susut pandang, dalam kajian ini klasifikasi kota menekankan pada segi fungsi, segi fisik, klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan dan hirarkinya. 1. Klasifikasi Kota Berdasarkan Karakteristik Fungsinya. Klasifikasi kota bertdasarkan fungsi, mempertimbangkan fungsi suatu kota yang dianggap dominan dan menonjol dari kota yang bersangkutan. Dalam perkembangannya suatu kota dapat saja mengalami perubahan fungsi, dari suatu fungsi berubah ke fungsi yang lain. Misalnya kota yangsemula lebih dikenal sebagai kota pusat keagamaan atau pusat pemerintahan kemudian berubah menjadi kota perdagangan. Perubahan fungsi itu dimungkinkan karena adanya perkembangan di bidang teknologi tarnasportasi dan komunikasi, sehingga fasilitas-fasilitas perkotaan yang ada semakin lengkap. Pada abad ke 21 ini kota-kota yang ada umumnya tidak hanya mempunyai fungsi tunggal, hal ini disebabkan karena manusia mempunyai kegiatan yang kompleks, seperti kegiatan sosial,politik, ekonomi budaya, yang umumnya berpusat di kota-kota tersebut. Berdasarkan latar belakang historis, kultural, fisikal, kemasyarakatan, ekonomi yang memberi ciri karakteristik suatu kota, suatu kota pada kenyataannya memang mempunyai potensi penonjolan fungsi yang berbeda-beda. Namun demikian dalam kehidupan modern suatu kota yang mempunyai tipe benar-benar murni dalam arti mempunyai tipe tunggal tidaklah ada. Hadi Sabari Yunus,20096. a. Klasifikasi kota berdasarkan fungsi menurut Gist, Halbert, 1 Kota berfungsi sebagai pusat industri. Kegiatan industri mencakup berbagai jenis kegiatan, antara lain industri primer, industri sekunder, industri tersier. Kadang-kadang suatu kota mempunyai fungsi gabungan dari berbagai industri tersebut. Kotakota di negara sedang berkembang umumnya kegiatan yang menonjol adalah industri primer, 76 seperti industri pertambangan, perikanan, pengolahan kayu. Sedang di negara maju umumnya industri yang ada lebih banyak merupakan industri sekunder dan tersier. Dengan semakin meluasnya industri, daerah hunian mengalami penciutan, hal inilah yang mengakibatkan merosotnya lingkungan permukiman di kota-kota besar. Contoh kota Detroit sebagai kota industri mobil, Bombay kota industri tekstil, Johanesberg kota industri intan dan sebagainya. 2 Kota sebagai pusat perdagangan. Setiap kota sebenarnya merupakan pusat perdagangan, tetapi tidak semua kota ditandai oleh kegiatan perdagangan. Kota-kota perdagangan besar umumnya merupakan kota pelabuhan, karena media transportasi yang besar adalah darat dan laut, sehingga kota yang mempunyai potensi ke arah pengembangan dua jenis transportasi tersebut mempunyai potensi besar untuk menjadi kota perdagangan. Contoh kota bersar bertaraf internasional New York, London, Rotterdam, London, Hamburg, Bombay, Hongkong dan lain-lainnya. 3 Kota berfungsi sebagai kota politik. Sebelum di Eropa Barat dilanda Revolusi Industri, kota-kota yang ada pada masa itu merupakan kota pusat pemerintahan. Pada saat itu pusat pemerintahan, pusat administrasi dan politik harus merupakan ibukota negara. Dengan adanya penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, kota yang semula merupakan pusat kegiatan politik berubah menjadi kota pusat perdagangan dan industri. Namun demikian peranannya sebagai kota pusat kegiatan politik pemerintahan negara masih sangat jelas. Contoh kota Jakarta, New Delhi, Bangkok, Canberra dan pusat administrasi pemerintahan dapat merupakan ibukota negara, propinsi serta kota kabupaten. 4 Kota berfungsi sebagai kota pusat kebudayaan. Kota dengan fungsi sebagai pusat kebudayaan ditandai dengan adanya potensi kultural yang menonjol dibanding fungsi yang lain. Ada kota kebudayaan yang menonjol dengan kehidupan keagamaan, misalnya kota Mekah, kota 77 Roma. Kota Yerusalem, kota Benares. Disamping itu dapat pula kota tersebut terkenal dengan kegiatan pendidikan, seni dan sebagainya, misalnya kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota budaya. 5 Kota berfungsi sebagai kota rekreasi dan kesehatan. Suatu kota akan berfungsi sebagai kota rekreasi ataupun kesehatan, bila kota tersebut mempunyai potensi untuk dapat menarik wisatawanpendatang untuk menikmati kenikmatan tertentu di kota tersebut, baik kenikmatan fisikal maupun untuk maksud penyembuhan. Contoh antara lain Bandung dengan Ciater nya, Palmbeach dengan pantainya yang indah, kota rekreasi di pegunungan, pantai dan sebagainya. 6 Kota dengan fungsi yang tidak menonjol, biasanya merupakan kota- kota kecil atau kota yang masih sangat muda usianya, karena fungsi yang ada belum mampu berkembang, sehingga berbagai fungsi masih mempunyai pengaruh yang sama. Namun demikian dapat pula terjadi kota-kota besarpun dapat terjadi kecenderungan mempunyai berbagai fungsi yang sangat kompleks, sehingga penonjolan fungsi tertentu tampak lemah. Pada saat ini hampir semua kota besar memiliki lebih dari dari satu fungsi fungsi ganda, sehingga semakin banyak fungsi yang ada, permasalahan juga semakin kompleks. b. Klasifikasi kota berdasarkan segi fisikal. Nelson, mengemukakan klasifikasi kota berdasarkan segi fisikalnya dengan menekankan pada segi morfologikalnya. Ada tiga klasifikasi kota dilihat dari segi bentuknya, yaityu 1 Kota yang berbentuk bujur sangkar The square cities . Kota ini biasanya merupakan kota yang terbentuk karena adanya kegiatan yang relatif seragam, umumnya dipengaruhi kegiatan pertanian. Pasar induk terletak di tengah kota, lama kelamaan daerah permukiman akan berkembang di sisi-sisinya ke segala arah karena tidak ada hambatan fisik yang berarti. Bentuk morfologi kota akan berbentuk bujur sangkar. 78 2 Kota berbentuk persegi panjang The rectangular cities , hampir sama dengan kota berbentuk bujur sangkar, hasnya pada ke dua sisi terdapat hambatan alami yang mengganggu kesempatan zona-zona kota untuk berkembang ke samping. Hambatan-hambatan itu dapat berupa topografi yang kasar, hutan, rawa-rawa, laut dan lain-lainnya. 3 Kota berbentuk seperti kipas. Biasanya pusat kota terletak di daerah pinggiran. Umumnya kota bentuk kipas merupakan kota-kota pelabuhan yang mempunyai latar belakan topografi datar, dan tidak meiliki hambatan fisik lainnya. Untuk jelasnya dapat diamati pada gambar-gambar berikut ini. 1 Kota berbentuk bujur sangkar 2 Kota berbentuk empat persegi panjang 3 Kota bentuk kipas c. Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhannya 1 Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya oleh Taylor, Griffith. 79 Berdasarkan karakteristik dinamika fungsionalnya, pertumbuhan kota dapat dikelompokkan menjadi empat tahap pertumbuhan, yaitu a Tahap Infantil the infantil stage . Pada tahap ini belum tampak adanya pemilahan yang jelas merngenai daerah permukiman dengan daerah perdagangan. Juga belum ada pemilahan yang jelas antara kampung-kampung miskin dengan kampung-kamnpung kaya. Bangunan-bangunan masih berserakan tidak teratur, jalan- jalan utama baru ada satu dua. b Tahap Juvenil. Pada tahap ini mulai tampak adanya proses pengelompokkan pertokoan pada bagian-bagian kota tertentu. Rumah-rumah yang baik besar, mulai bermunculan di bagian pinggiran, sementara itu pabrik-pabrik bermunculan di sana sini. c Tahap dewasa. Pada tahap ini mulai kelihatan gejala-gejala segregasi fungsi pemisahan fungsi-fungsi dan kemudian mengelompok. Kelas permukiman rendah jelas perbedaannya dengan permukiman yang lebih baik. Ditinjau dari lokasinya, pola permukiman dan struktur permukimannya, kelas permukiman jelekrendah jauh berbeda dengan kelas permukiman baikelite. Daearh-daerah industri banyak terdapat di lokasi Γ’β‚¬β€œ lokasi yang dekat dengan jalur perhubungan dan pengangkutan. d Tahap tua the senile stage . Pada tahap ini kota ditandai oleh adanya pertumbuhan yang terhenti, kesejahteraan ekonomi penduduk cenderung mengalami gejala penurunan. 2 Klasifikasi Lewis Mumford, mendasarkan klasifikasi kota dari segi tekniko-kultural. Berdasarkan pertimbangan ini klasifikasi kota dapat dibedakan atas empat klasifikasi, yaitu a Fase eoteknikal, pada fase ini permukiman ditandai oleh penggunaan angin, air sebagai sumber tenaga, kayu sebagai bahan bakar. b Fase Paleoteknikal, pada fase ini terlihat adanya kemajuan dalam penggunaan sumber-sumber energi. Sumber tenaga angin, air 80 bahan bakar kayu masih digunakan, tetapi di dominasi oleh penggunaan batubara. Sementara itu tambang besi dan batu baramendominasi perekonomian yang ada. Dengan demikian timbul usaha-usaha peleburan besi, dibangunnya kanal-kanalk, dan mulai digunakannya mesin uap. c Fase neoteknik, kota-kota mulai menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi. Penggunaan jenis metal ringan seperti aluminium semakin meluas, alat-alat komunikasi seperti radio dan telepon dan permesinan semakin disempurnakan. Menurut Mumford, pada tahap ini kota-kota telah tumbuh menjadi kota besar metropolis, bangunan-bangunan bertingkat mulai berkembang, lalu lintas semakin padat, berbagai pengaruh negatip kehidupan perkotaan sepertti kejahatan, kenakalan remaja, pencemaran, mulai mengakibatkan goncangan-goncangan sosial yang memerlukan penanganan yang serius. d Fase Bioteknik, pada fase ini peradaban manusia dan semua pertimbangan tindakan manusia selalu ditinjau dari matra biologis dalam konteks yang luas, dibandingkan dengan pertimbangan fisikal semata. Pengetahuan manusia tentang bakteriologi diterapkan untuk pengobatan dan sanitasi. Demikian pula pengetahuan tentang phisiologi diterapkjan untuk tujuan analisis berdasarkan gizi dan pengaturan makanan, sehingga nutrisi dan diet diperhatikan. Adapun pengetahuan psikologi, ekologi diterapkan pula untuk analisis berbagai bidang kehidupan manusia, sehingga terjadi hubungan harmonis antara manusia dengan manusia lain, hubungan harmonis antara masusia dengan lingkungan, bahkan hubungan kewilayahan misalnya hubungan masyarakat desa Γ’β‚¬β€œ kota, managemen kota dan sebagainya. Lewis Mumford di samping mengemukakan pertumbuhasn kota berdasarkan teknikalnya, juga meninjau pertumbuhan kota berdasarkan 81 kondisi sosio kulturalnya. Dalam hal ini dikenal adanya enam fase pertumbuhan kota sebagai berikut a Fase eopolis, pada tahap ini dicerminkan oleh adanya komunitas desa yang semakin maju, walaupun kondisi kehidupan masih didasarkan pada kegiatan pertanian, pertambangan dan tahap ini suatu wilayah berkembang menjadi kota baru. b Fase polis, ditandai munculnya pasar yang cukup besar, beberapa kegiatan industri yang cukup besar mulai bermunculan, namun pengaruhnya masih terbatas. Kenampakkan ke kotaan jelas terlihat walaupun masih dalam skala kecil, kota masih meiliki nsifat agraris. c Fase metropolis, kenampakkan ke kotaan bertambah besar. Fungsi- fungsi perkotaannya terlihat mendominasi kota-kota kecil yang berada di sekitarnya dan daerah perdesaaan, spesialisasi fungsi mulai nampak. Pada tahap ini kota semakin berkembang , perekonomiannya mengarah ke industri. d Fase megalopolis, ditandai oleh adanya tingkah laku manusia yang hanya berorientasi pada materi. Standardisasi produksi lebih diutamakan daripada usaha-usaha kerajinan tangan, ukuran lebih diutamakan daripada bentuk. Wilayah perkotaan nyang terdiri dari beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya, membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. e Fase tyranopolis, pada tahap ini ukuran budaya adalah pada apa-apa yang tampak. Masalah materi, ketidak acuhan di segala aspek kehidupan mewarnai tingkah laku penduduknya. Sementara itu kondisi perdagangan yang ada mulai menunjukkan gejala-gejala penurunan. Dengan kata lain kota pada tahap ini kehidupannya sudah dipenuhi dengan kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yang tinggi. f Fase nekropolis, tahap ini disebut juga suatu keadaan kota menuju kematian. Hal ini dapat disebabkan oelh adanya peperangan, kelaparan, wabah penyakit hebat yang melanda kota tersebut. Keadaan 82 ini mengakibatkan timbulnya kemunduran pelayanan kota beserta fungsi-fungsinya, akibatnya kota-kota seperti ini menunjukkan gejala kehancuran, kota berkembang menuju keruntuhan. Satu hal yang disepakati pleh para ahli sosiologi kota, bahwa perkembangan kota-kota besar, terutama di negara-negara Eropa, dimulai sejak terjadinya revolusi industri di Inggris sekitar abad 18 dan 19. Proses ini diikuti pertambahan penduduk yang cepat. d. Klasifikasi kota Berdasarkan Hirarkinya 1 Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk menurut Northam Tabel 8. Klasifikasi hiraki kota berdasar jumlah Penduduk Order atau nomor kelas Notasi kelas Perkiraan jumlah penduduk I II III IV V VI VII VIII IX Hamlet Village Town Small city Medium size city Large city Metropolis Megalopolis Eumenopolis 16 - 150 150 - 1000 1000 - - - - - indefinite Indefinite-but at least several millions Indefinite Γ’β‚¬β€œ but likely tens of millions Sumber Northam ,Urban Geography 1976 18 2 Sistem penggolongan kota berdasarkan gejala pemusatan penduduk juga dibuat oleh C,Doxiadis dan Saxena. Jumlah batas minimal penduduk kota, untuk setiap tahapan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 9. Jumlah Batas Minimal Penduduk Kota No Besaran Kota Jumlah 83 Pendudukorang 1 Dwelling group 40 2 Small neighborhood 250 3 Neighborhood 1500 4 Small Town 9000 5 Town 6 Large city 7 Metropolis 8 Courbation 9 Megalopolis 10 Urban region 11 Urban continent 12 Ecumenepolis Sumber Langgeng dan Lutfi,2014104 Di Indonesia dibuat penggolongan kota berdasarkan jumlah penduduk sebagai berikut a Kota kecil, jumlah penduduk Γ’β‚¬β€œ orang b Kota sedang, jumlah penduduk Γ’β‚¬β€œ orang c Kota besar, jumlah penduduk Γ’β‚¬β€œ orang d Kota metropolis, jumlah penduduk di atas orang . Oleh karena masing-masing negara mempunyai latar belakan kondisi sosial ekonomi budaya yang tidak sama, maka penggolongan kota berdasarkan jumlah penduduknya tidak sama. C. Karakteristik Perkembangan Kota Tahap Pra Modernisasi, Modernisasi dan Globalisasi.

FungsiKota sebagai Lokasi Pusat Kegiatan Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Maret 13, 2021April 2, 2022oleh Hai sahabat Geovolcan kali ini kita akan belajar tentang klasifikasi kota, menurut wikipedia Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUKNYA 1 Kota Kecil antara jiwa 2 Kota Sedang antara jiwa 3 Kota Besar antara jiwa 4 Metropolitan antara 5 Megapolitan lebih dari Contoh Kota Jakarta jiwa, Bandung jiwa, Tangerang jiwa KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGANNYA 1 Tingkat Eopolis suatu wilayah yang berkembang menjadi kota baru. 2 Tingkat Polis suatu kota yang masih memiliki sifat agraris. 3 Tingkat Metropolis suatu kota besar yang perekonomiannya sudah mengarah ke industri. 4 Tingkat Megapolis suatu wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. 5 Tingkat Tryanopolis suatu kota yang kehidupannya sudah dipenuhi dengan kerawanan sosial,seperti kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yang tinggi, 6 Tingkat Nekropolis suatu kota yang berkembang menuju keruntuhan, Contoh Kota Jakarta, Singapore, Hongkong KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN FUNGSINYA 1 Kota Pusat Produksi kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi atau pemasok,baik yang berupa bahan mentah,barang setengah jadi maupun barang jadi. Contoh kota Surabaya, Gresik, Bontang. 2 Kota Pusat Perdagangan Centre of Trade and Commerce kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun Internasional, Contoh kota Hongkong, Jakarta, Singapore. 3 Kota Pusat Pemerintahan Political Capital kota yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai Ibu Kota Negara. 4 Kota Pusat Kebudayaan Cultural Centre kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh kota Yogyakarta dan Surakarta. Baca juga Konsep dasar desa dan kota Materi Geografi kelas 12 KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN SEJARAH PERTUMBUHANNYA ; 1 Kota yang berawal dari pusat Pertambangan, contoh kota Balik Papan, Bontang, Cepu dan Tembangapura. 2 Kota yang berawal dari pusat Perkebunan, contoh kota Bogor, Bandung, Subang. 3 Kota yang berawal dari pusat administrasi atau kerajaan , contoh kota Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Cirebon.

a Klasifikasi kota secara numerik yaitu penggolongan kota yang didasarkan pada unsur - unsur penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan luas wilayah. 1. Kota kecil, jumlah penduduk antara 20.000 s.d. 50.000 jiwa. 2. Kota sedang, jumlah penduduk antara 50.000 s.d. 100.000 jiwa. 3.
Klasifikasi Kota – Apa itu kota? Kota adalah perwujudan geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis bahkan budaya yang dikandungnya. Penjelasan lengkapnya simaklah pembahasan kami mengenai Materi Klasifikasi Kota Berdasarkan Sejarah Berdirinya, Tingkat Perkembangannya, Fungsinya, Jumlah Penduduknya Lebih lengkapnya simak artikel di bawah ini. Klasifikasi Kota Apa itu Kota? Kota adalah perwujudan geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis bahkan budaya yang dikandungnya. Ada juga makna yang lain, Kota merupakan perwujudan geografis, yang disebabkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan budaya yang terkandung di dalamnya dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. Pengertian lain, Kota adalah sebuah bentang budaya yang disebabkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala pemusatan populasi yang cukup besar dan pola dan corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan dengan wilayah ataupun wilayah belakangnya Adapun arti yang lain, yakni kota adalah sebuah pemukiman dengan kepadatan penduduk lebih besar dari kepadatan wilayah nasional, dengan struktur keberadaan non-pertanian dan sistem penggunaan lahan beragam yang dicakup oleh gedung-gedung tinggi yang berdekatan. Ada beberapa istilah untuk memahami kota, yakni antara lain City pusat daerah yang memiliki suasana kehidupan atau penghidupan yang modern atau disebut daerah atau Fauburgh suatu daerah peralihan yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota dengan luas mencakup daerah penglajo atau commuterSuburban Fringe daerah peralihan antara kota dan desa, lokasinya mengelilingi Fringe daerah batas luar kota yang memiliki sifat-sifat yang serupa dengan kota kecuali pusat kota. Rulal Urban Fringle jalur daerah yang terletak antara daerah kota yang berdekatan dengan desa, daerah ini juga ditandai dengan penggunaan tanah suatu kota kabupaten. Baca Juga Peta Negara Maju dan Berkembang Klasifikasi Kota Berdasarkan Sejarah Berdirinya Kota sebelum Masehi SM – Kota tua yang didirikan 2500 tahun sebelum masehi. Contohnya seperti Athena, Roma, BabilonKota-kota di abad pertengahan – Kota yang pembangunannya sekitar abad ke-5 – abad 10, sebab dari pengaruh perdagangan misalnya seperti Genoa & VehiciaKota-kota lama yang ada di Timur Tengah & Timur Jauh – Misalnya seperti Spanyol, Portugis, Bagdad, Beijing, dunia modern – Yang timbul akibat adanya perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi dan trasnportasi. Berdasarkan Tingkat Perkembangannya Tingkat Eopolis – Tahap perkembangan desa yang telah teratur, sehingga masyarakat penghuni daerah tersebut telah memperlihatkan ciri-ciri dari daerah perkotaan. Yang artinya adalah peralihan dari pola kehidupan desa tradisional ke arah kehidupan perkotaan / Polis – Maksudnya yaitu tahapan yang mana suatu daerah kota yang masih memiliki ciri atau sifat-sifat agraris atau berorientasi dalam sektor pertanian. Di Indonesia sendiri sebagian besar bercirikan Metropolis – Tahap metropolis ini adalah kelanjutan dari tahap polis, yang ditandai sebagian besar berorientasi kehidupan ekonomi nya mengarah ke industri. Misalnya Kota Jakarta, Surabaya, dan Kota Megapolis – Wilayah perkotaan yang memiliki ukuran yang sangat besar sangat besar maka megapolis ini juga disebut dengan β€œKota maha besar”, biasanya terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi 1 sehingga membentuk jalur perkotaan. Kota Megapolis ini pada umumnya telah mencapai tingkat tertinggi dan memperlihatkan atau memiliki tanda akan mengalami penurunan kualitas. Misalnya seperti Washington, San Fransisco, dan masih banyak lagi. Berdasarkan Fungsinya Kota Pusat Produksi – Fungsinya adalah sebagai pemasok, baik pemasok bahan mentah, setengah jadi bahkan bahan yang sudah jadi. Misalnya seperti kota Industri pertambangan, yakni Bukit Asam dan Ombilin batu bara, Soroako nikel, LNG Arun & Bontang dan Pusat Perdagangan – Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan baik domestik atau bahkan Pusat Pemerintahan – Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat ibukota negara. Seperti Pusat Kebudayaan – Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan seperti Yogya dan Surakarta. Pusat keagamaan, seperti Mekkah, Yerusalam, dan Vatikan Kota Pusat Kesehatan dan Rekreasi Health and Recreation Center. Berdasarkan Jumlah Penduduknya Kota kecil – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti ibukota kecamatanKota sedang – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti Sibolga, dan Bukit TinggiKota Besar – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti Cirebon, Kerawang, dan SerangKota Metropolitan – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti Kota Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, dan Ujung PandangKota Megapolitan – Jumlah penduduknya lebih dari jiwa. Seperti Kota Jakarta, Tokyo dan lainnya. Stadium Pembentukan inti kota/ Nuclear Phase – Tahap pembentukaan Central Business Distric pada tahap ini, baru dimulai pembangunan gedung-gedung yang baru karena sebab dari adanya foundasi gedung tua, bentuk klasik dan formatif / Formatif phase – Ditandai dari kamampuan sector industri, transportasi dan perdagangan, dan makin meluasnya pabrik dan perumahanModern Phase / Stadium Modern – Kota yang sudah mulai kompleks, timbulnya peristiwa penggabungan dengan pusat-pusat kegiatan baik kota satelit atau bahkan dengan kota lain yang berdekatan. Misalnya seperti GERBANG SUSILA yang untuk mengembangkan wilayah Surabaya, JOGLO SEMAR, JABODETABEK dan lainnya. Baca Juga Konsep Wilayah dan Perwilayahan [su_box title=”KARATERISTIK KOTA” box_color=”000c09β€³ radius=”0β€³] Ciri-ciri Fisik Kota Adanya sarana dan prasarana perekonomian seperti, pasar, supermarket. Memiliki gedung-gedung pemerintahan, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Adanya alun-alun di pusat kota yang berfungsi sebagai tempat istirahat. Adanya tempat parkir kendaraan yang luas Adanya tempat rekreasi, rekreasi pendidikan, hiburan, bioskop, karaoke, kolam renang, dan tempat olah raga dll. Adanya ruang terbuka, daerah terbuka dianggap sebagai paru-paru kota, seperti jalur hijau, taman kota, dan sejenisnya. Terdapat komplek perumahan, terdiri dari a. Daerah slum pemukiman kumuh; b. Pemukiman masyarakat ekonomi rendah RSS, Rumah susun; c. Pemukiman golongan ekonomi menengah ke atas, seperti Ral estate, apartemen mewahd. Perumahan masyarakat elite Ciri-ciri Sosial Masyarakat Kota Masyarakatnya heterogenitas / beraneka ragam Sikap hidup induvidualistis Hubungan sosial bersifat patembayat sifat hubungan tidak didasarkan kekeluargaan atau gotong royong, melainkan hubungan yang formal, hubungan fungsional misalnya seperti majikan dan karyawan, pimpinan dengan bawahan Adanya pemisahan yang bisa menimbulkan kelompok-kelompok tertentu. Misalnya seperti perumahan tentara, komplek pertokoan, Pecinan, Bugisan dan lainnya. Norma agama di perkotaan tidak begitu ketat Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional [/su_box] Apa itu Kota?Kota adalah perwujudan geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis bahkan budaya yang dikandungnya. Ada juga makna yang lain, Kota merupakan perwujudan geografis, yang disebabkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan budaya yang terkandung di dalamnya dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. Pengertian lain, Kota adalah sebuah bentang budaya yang disebabkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala pemusatan populasi yang cukup besar dan pola dan corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan dengan wilayah ataupun wilayah belakangnya Sebutkan ciri ciri fisik Kota? Ciri-ciri Fisik Kota 1. Adanya sarana dan prasarana perekonomian seperti, pasar, Memiliki gedung-gedung pemerintahan, baik pemerintah pusat dan pemerintah Adanya alun-alun di pusat kota yang berfungsi sebagai tempat Adanya tempat parkir kendaraan yang luas5. Adanya tempat rekreasi, rekreasi pendidikan, hiburan, bioskop, karaoke, kolam renang, dan tempat olah raga Adanya ruang terbuka, daerah terbuka dianggap sebagai paru-paru kota, seperti jalur hijau, taman kota, dan komplek perumahan, terdiri dari a. Daerah slum pemukiman kumuh; b. Pemukiman masyarakat ekonomi rendah RSS, Rumah susun; c. Pemukiman golongan ekonomi menengah ke atas, seperti Ral estate, apartemen mewahd. Perumahan masyarakat elite Sebutkan ciri-ciri sosial masyarakat Kota? Ciri-ciri Sosial Masyarakat Kota 1. Masyarakatnya heterogenitas / beraneka ragamSikap hidup induvidualistis2. Hubungan sosial bersifat patembayat sifat hubungan tidak didasarkan kekeluargaan atau gotong royong, melainkan hubungan yang formal, hubungan fungsional misalnya seperti majikan dan karyawan, pimpinan dengan bawahan3. Adanya pemisahan yang bisa menimbulkan kelompok-kelompok tertentu. Misalnya seperti perumahan tentara, komplek pertokoan, Pecinan, Bugisan dan Norma agama di perkotaan tidak begitu ketatPandangan hidup masyarakat kota lebih rasional Jelaskan Klasifikasi Kota Menurut Houston Stadium Pembentukan inti kota/ Nuclear Phase – Tahap pembentukaan Central Business Distric pada tahap ini, baru dimulai pembangunan gedung-gedung yang baru karena sebab dari adanya foundasi gedung tua, bentuk klasik dan Stadium formatif / Formatif phase – Ditandai dari kamampuan sector industri, transportasi dan perdagangan, dan makin meluasnya pabrik dan perumahan3. Modern Phase / Stadium Modern – Kota yang sudah mulai kompleks, timbulnya peristiwa penggabungan dengan pusat-pusat kegiatan baik kota satelit atau bahkan dengan kota lain yang berdekatan. Misalnya seperti GERBANG SUSILA yang untuk mengembangkan wilayah Surabaya, JOGLO SEMAR, JABODETABEK dan lainnya. Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Klasifikasi Kota. Baca juga Materi Sumber Daya Manusia. Semoga bermanfaat.
A Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk. Berdasarkan jumlah penduduk, kota dapat dibagi menjadi lima macam yakni: Megapolitan yakni kota yang jumlah penduduknya diatas 5 juta orang. Metropolitan yakni kota yang jumlah penduduknya antara 1-5 juta orang. Kota besar yakni kota yang jumlah penduduknya antara 500.000-1 juta orang.
Kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayahnya. Berdasarkan fisikalnya kota ini lebih ditekankan pada kondisi fisik yang mengarah kepada morfologi wilayah tersebut, diantaranya Kota berbentuk bujur sangkar, artinya kota berkembang kearah yang relatif seimbang karena menyebar kesegala arah Kota berbentuk persegi panjang, kota pada bentuk ini cenderung mengalami hambatan dalam perkembangannya misalnya gurun, lereng terjal atau perairan. Kota berbentuk kipas, bentuk kota ini menyerupai lingkaran hanya saja terdapat hambatan misalnya diwilayah pegunungan, namun kota ini berkembang dengan seimbang. Kota berbentuk lingkaran, merupakan bentuk kota yang paling ideal karena perkembangan ke areal luarnya seimbang. Kota berbentuk pita ribbon shaped, dimensi kota ini cenderung memanjang hampir seperti lingkaran hanya saja lebih panjang dan biasanya mengikuti jalur transportasi. Kota berbentuk gurita atau bintang, kota jenis ini berorientasi pada jalur transportasi namun, jalan ini berkembang hingga keluar areal kota. Sedangkan berdasarkan fungsi, kota di klasifikasikan. Kota sebagai pusat pemerintahan, kota harus memiliki aparat pelayanan masyarakat yang bersifat memenuhi kebutuhan hidup, administratif dan kebutuhan sosial budaya. Kota sebagai pusat pendidikan, kota harus memiliki pusat pusat pendididkan dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Kota sebagai pusat informasi, kota akan berkembang apabila memiliki informasi yang cepat dan akurat. 4Klasifikasi Kota. Follow @HediSasrawan. Kota adalah tempat permukiman penduduk dengan beraneka ragam aktivitas dan kepentingannya serta latar belakang sosial budayanya. Kota memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kota-kota yang memiliki beragam karakteristik tersebut dapat diklasifikasikan. Klasifikasi yang dimaksud adalah usaha untuk

Sebutkan Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Kota Dan Sosio Kulturalnya – Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya penting untuk mengetahui tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Klasifikasi kota dapat dibagi menjadi tiga kategori utama kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, kota yang mengalami pertumbuhan moderat, dan kota yang mengalami pertumbuhan rendah. Pertama, kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan adalah kota yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang lebih tinggi daripada rata-rata. Misalnya, Jakarta, Tokyo, dan Singapura adalah contoh kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kota-kota ini memiliki tingkat pembangunan yang tinggi, dan berbagai fasilitas dan layanan modern yang dapat dinikmati warganya. Kota-kota ini juga memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Kedua, kota yang mengalami pertumbuhan moderat adalah kota yang memiliki tingkat pertumbuhan dan pembangunan yang lebih moderat daripada kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Misalnya, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya adalah contoh kota yang mengalami pertumbuhan moderat. Kota-kota ini memiliki tingkat pembangunan yang kurang tinggi daripada kota-kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun masih memiliki berbagai fasilitas dan layanan modern yang dapat dinikmati warganya. Komunitas di kota-kota ini juga masih kaya akan budaya dan tradisi. Ketiga, kota yang mengalami pertumbuhan rendah adalah kota yang memiliki tingkat pertumbuhan dan pembangunan yang lebih rendah daripada kota-kota yang mengalami pertumbuhan moderat. Misalnya, Toraja, Manado, dan Pangandaran adalah contoh kota yang mengalami pertumbuhan rendah. Kota-kota ini memiliki tingkat pembangunan yang sangat rendah dan kurangnya berbagai fasilitas dan layanan modern. Namun, komunitas di kota-kota ini masih kaya akan budaya dan tradisi. Dengan mengetahui klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya, kita dapat memahami lebih lanjut tentang kualitas hidup yang berbeda di berbagai kota di seluruh dunia. Dengan informasi ini, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup di kota-kota dengan pertumbuhan yang rendah atau moderat. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa semua warga dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Penjelasan Lengkap Sebutkan Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhan Kota Dan Sosio Kulturalnya1. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya penting untuk mengetahui tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. 2. Klasifikasi kota dapat dibagi menjadi tiga kategori utama kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, kota yang mengalami pertumbuhan moderat, dan kota yang mengalami pertumbuhan rendah. 3. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan memiliki tingkat pembangunan yang tinggi, berbagai fasilitas dan layanan modern, serta komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. 4. Kota yang mengalami pertumbuhan moderat memiliki tingkat pembangunan yang lebih rendah dibandingkan kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun masih memiliki berbagai fasilitas dan layanan modern serta komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. 5. Kota yang mengalami pertumbuhan rendah memiliki tingkat pembangunan yang rendah dan kurangnya berbagai fasilitas dan layanan modern, namun masih memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. 6. Dengan mengetahui klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya, kita dapat memahami lebih lanjut tentang kualitas hidup yang berbeda di berbagai kota di seluruh dunia. 7. Dengan informasi ini, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup di kota-kota dengan pertumbuhan yang rendah atau moderat. 1. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya penting untuk mengetahui tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya adalah cara untuk mengukur tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Kota adalah kumpulan tempat tinggal manusia yang dihubungkan oleh infrastruktur transportasi dan komunikasi. Kebanyakan kota memiliki aspek-aspek tertentu yang membedakannya dari kota lain. Sebagai contoh, kota-kota yang berkembang pesat akan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada kota-kota yang tidak berkembang. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya penting untuk mengetahui tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Sebagai contoh, kota-kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan tingkat kemiskinan yang lebih rendah daripada kota-kota yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah. Selain tingkat pertumbuhan, klasifikasi kota juga dapat berdasarkan sosio kultural. Kota yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap budaya dan nilai-nilai masyarakatnya cenderung memiliki tingkat kualitas hidup yang lebih tinggi daripada kota-kota yang kurang sensitif terhadap nilai-nilai masyarakatnya. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya tidak hanya penting untuk menilai kualitas hidup di berbagai kota, tetapi juga untuk membantu perencanaan pembangunan. Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan dan sosio kultural suatu kota, perencana pembangunan dapat menyesuaikan rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan kota tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan memberikan manfaat yang optimal bagi warga kota tersebut. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya penting untuk mengetahui tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan dan sosio kultural suatu kota, perencana pembangunan dapat menyesuaikan rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan kota tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan memberikan manfaat yang optimal bagi warga kota tersebut. Dengan demikian, klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya penting untuk mengetahui tingkat pembangunan dan kualitas hidup di berbagai kota di seluruh dunia. 2. Klasifikasi kota dapat dibagi menjadi tiga kategori utama kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, kota yang mengalami pertumbuhan moderat, dan kota yang mengalami pertumbuhan rendah. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya dan sosio kulturalnya dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, kota yang mengalami pertumbuhan moderat, dan kota yang mengalami pertumbuhan rendah. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan biasanya mengalami peningkatan populasi yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah penduduk, peningkatan ketersediaan fasilitas, seperti jalan, listrik, transportasi, dan lainnya. Selain itu, kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan juga biasanya menawarkan berbagai macam peluang untuk investasi dan memperluas jangkauan bisnis. Pertumbuhan yang signifikan juga seringkali didukung oleh pemerintah dan perusahaan swasta untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk. Kota yang mengalami pertumbuhan moderat adalah kota yang mengalami peningkatan populasi, namun tidak sebesar kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada kota yang mengalami pertumbuhan moderat, peningkatan fasilitas yang tersedia umumnya tidak sebanyak di kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada kota yang mengalami pertumbuhan moderat, masyarakat cenderung lebih tertutup dan jarang menawarkan berbagai peluang investasi. Kota yang mengalami pertumbuhan rendah adalah kota yang populasinya tidak meningkat banyak. Pada kota yang mengalami pertumbuhan rendah, peningkatan fasilitas yang tersedia juga tidak sebanyak di kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Tidak seperti kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan dan moderat, kota yang mengalami pertumbuhan rendah cenderung menjadi lebih tertutup dan jarang menawarkan peluang investasi. Selain klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya, ada juga klasifikasi kota berdasarkan sosio kulturalnya. Kota yang memiliki kultur yang beragam, dengan banyak kelompok etnis berbeda, disebut sebagai kota multikultural. Kota multikultural biasanya memiliki komunitas yang berbeda-beda dengan berbagai budaya, tradisi, dan kepercayaan yang berbeda. Kota yang memiliki kultur yang beragam biasanya menjadi pusat perdagangan, bisnis, dan kesenian. Kota yang memiliki kultur yang homogen disebut sebagai kota monokultural. Kota monokultural biasanya memiliki populasi yang dominan dari satu kelompok etnis, budaya, dan agama. Kota monokultural biasanya memiliki komunitas yang kurang terbuka, dan seringkali lebih tertutup daripada kota multikultural. Kota monokultural biasanya juga lebih terfokus pada satu jenis industri, seperti perkebunan, pertambangan, dan lainnya. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya dan sosio kulturalnya dapat membantu pemerintah dan investor untuk menentukan strategi yang tepat untuk mengembangkan kota. Dengan memahami klasifikasi kota tersebut, pemerintah dan investor dapat mengidentifikasi kota mana yang memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan dan menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi penduduknya. 3. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan memiliki tingkat pembangunan yang tinggi, berbagai fasilitas dan layanan modern, serta komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan mencerminkan tingkat pembangunan yang tinggi dan berbagai fasilitas dan layanan modern. Ini adalah kota yang memiliki perekonomian yang kuat dan berkembang, yang menarik minat investor dan bisnis baru. Dengan pertumbuhan yang signifikan, kota ini biasanya memiliki jalur transportasi yang baik, seperti jalan, jembatan, dan akses transportasi umum. Kota ini juga memiliki berbagai fasilitas, seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan berbagai fasilitas umum lainnya. Selain pembangunan dan layanan modern, kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan juga memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Komunitas ini biasanya terdiri dari berbagai latar belakang budaya dan etnis yang beragam. Komunitas ini menyebabkan kota ini menjadi lebih toleran dan kurang terhadap budaya dan tradisi yang berbeda. Ini menciptakan kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan juga biasanya memiliki komunitas yang beragam. Ini berarti bahwa kota ini memiliki berbagai macam kelas sosial yang berbeda. Masyarakat kota ini biasanya memiliki berbagai macam latar belakang ekonomi, pendidikan, dan budaya yang berbeda. Ini membantu untuk menciptakan suasana yang inklusif dan toleran. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan juga biasanya memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Kota ini memiliki berbagai macam budaya dan tradisi yang berbeda, seperti makanan, seni, dan bahasa. Ini membantu untuk menciptakan suasana yang beragam dan kaya budaya. Ini juga membantu untuk menjaga budaya yang berbeda dan menghormati budaya yang berbeda. Kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan memiliki berbagai macam fasilitas dan layanan modern, komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi, dan lingkungan yang toleran dan inklusif. Ini membantu untuk menciptakan suasana yang baik untuk berinvestasi dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kota ini juga memiliki berbagai macam kelas sosial yang berbeda, yang membantu untuk menciptakan suasana yang toleran dan ramah. Dengan semua fasilitas dan layanan yang ditawarkan, kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya. 4. Kota yang mengalami pertumbuhan moderat memiliki tingkat pembangunan yang lebih rendah dibandingkan kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun masih memiliki berbagai fasilitas dan layanan modern serta komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Kota yang mengalami pertumbuhan moderat memiliki tingkat pembangunan yang lebih rendah dibandingkan kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Namun, kota-kota ini masih memiliki berbagai macam fasilitas dan layanan yang modern, seperti jalan, sekolah dan pusat layanan kesehatan. Mereka juga memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Kota-kota ini biasanya berada di sekitar wilayah pedesaan atau di daerah yang jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kota-kota yang mengalami pertumbuhan moderat biasanya memiliki struktur ekonomi yang lebih berbasis lokal dan masyarakatnya lebih berkonsentrasi pada usaha ekonomi skala kecil. Selain itu, masyarakatnya juga relatif lebih tertutup dan memiliki kesadaran budaya yang tinggi. Mereka juga lebih cenderung mempertahankan tradisi dan nilai-nilai lokal. Kota-kota yang mengalami pertumbuhan moderat juga memiliki akses ke sumber daya alam yang lebih terbatas dibandingkan kota-kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Ini berarti bahwa mereka harus menggunakan sumber daya yang ada dengan lebih efisien. Pada kenyataannya, kota-kota ini juga lebih terbuka terhadap berbagai teknologi dan inovasi baru dibandingkan kota-kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kota-kota yang mengalami pertumbuhan moderat juga cenderung memiliki tingkat kejahatan yang relatif rendah. Mereka juga biasanya memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan kota-kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini karena masyarakatnya yang lebih terintegrasi dan hubungan sosial yang lebih erat. Kesimpulannya, kota-kota yang mengalami pertumbuhan moderat memiliki tingkat pembangunan yang lebih rendah dibandingkan kota-kota yang mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun masih memiliki berbagai macam fasilitas dan layanan modern serta komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Masyarakatnya juga lebih tertutup dan memiliki kesadaran budaya yang tinggi, serta lebih terbuka terhadap berbagai teknologi dan inovasi baru. Selain itu, kota-kota ini juga biasanya memiliki tingkat kejahatan yang relatif rendah dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. 5. Kota yang mengalami pertumbuhan rendah memiliki tingkat pembangunan yang rendah dan kurangnya berbagai fasilitas dan layanan modern, namun masih memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Kota yang mengalami pertumbuhan rendah adalah kota yang tidak mengalami peningkatan angka penduduk yang signifikan. Kota-kota ini mungkin tidak memiliki banyak fasilitas dan layanan modern karena tidak ada banyak upaya untuk membangunnya. Mereka mungkin juga memiliki tingkat pembangunan yang rendah dan tidak mengalami peningkatan dalam jumlah penduduk. Kota-kota dengan pertumbuhan rendah juga mungkin kurang memiliki akses ke layanan modern seperti transportasi umum, jaringan listrik, air bersih, dan lain-lain. Mereka mungkin juga memiliki tingkat populasi yang lebih rendah daripada kota-kota lain di sekitarnya. Walaupun kota-kota dengan pertumbuhan rendah memiliki tingkat pembangunan yang rendah dan kurangnya berbagai fasilitas dan layanan modern, namun masih memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Mereka memiliki budaya dan tradisi yang telah lama ada dan tetap kuat, meskipun terkadang kurang terkenal. Mereka juga memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda dari kota-kota lain di sekitarnya. Kota-kota dengan pertumbuhan rendah juga mungkin memiliki tingkat kualitas hidup yang lebih rendah daripada kota-kota lain. Mereka mungkin juga memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah, tingkat kejahatan yang lebih tinggi, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan. Kota-kota dengan pertumbuhan rendah dapat diperbaiki dengan membangun fasilitas dan layanan modern dan meningkatkan tingkat pembangunan. Ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan tingkat pendapatan mereka. Ini juga akan membantu melindungi dan memelihara budaya dan tradisi mereka. Kota-kota yang mengalami pertumbuhan rendah memiliki tingkat pembangunan yang rendah dan kurangnya berbagai fasilitas dan layanan modern, namun masih memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi. Ini adalah klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio-kulturalnya. Dengan meningkatkan tingkat pembangunan dan meningkatkan akses ke layanan modern, kota-kota ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dan melindungi budaya dan tradisi lokalnya. 6. Dengan mengetahui klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya, kita dapat memahami lebih lanjut tentang kualitas hidup yang berbeda di berbagai kota di seluruh dunia. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya adalah salah satu cara untuk mengklasifikasikan kota berdasarkan faktor seperti kepadatan populasi, tingkat urbanisasi, dan kualitas lingkungan. Klasifikasi ini digunakan untuk mengevaluasi kondisi kota secara keseluruhan dan untuk memahami perbedaan kualitas hidup yang ada di berbagai kota di seluruh dunia. Pertama, kota dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat pertumbuhannya. Kota yang sedang tumbuh atau berkembang dapat diklasifikasikan sebagai kota yang tumbuh atau berkembang. Kota ini memiliki populasi yang tumbuh cepat dan tingkat urbanisasi yang tinggi. Kota yang sedang berkembang biasanya memiliki infrastruktur yang lebih baik, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan dengan kota yang lebih statis. Kedua, kota juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sosio-kulturalnya. Kota yang memiliki sosio-kultural yang kuat biasanya memiliki tingkat anarkisme dan kriminalitas yang lebih rendah, serta tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota yang memiliki sosio-kultural yang lebih lemah. Kota dengan sosio-kultural yang kuat juga biasanya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, dan tingkat kemiskinan yang lebih rendah. Dengan mengetahui klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya, kita dapat memahami lebih lanjut tentang kualitas hidup yang berbeda di berbagai kota di seluruh dunia. Klasifikasi ini juga dapat membantu kita memahami karakteristik kota yang berbeda dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kualitas hidup di kota tersebut. Klasifikasi ini juga dapat membantu kita memahami bagaimana kota dapat meningkatkan kualitas hidup untuk warganya dengan memperhatikan faktor-faktor seperti tingkat pertumbuhan, sosio-kultural, infrastruktur, dan tingkat pendidikan. 7. Dengan informasi ini, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup di kota-kota dengan pertumbuhan yang rendah atau moderat. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya merupakan salah satu cara untuk mengklasifikasikan kota berdasarkan tingkat pertumbuhannya dan sosio kultural yang mempengaruhi kualitas hidup di wilayah tersebut. Berdasarkan faktor ini, kota dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu kota super, kota metropolitan, kota berkembang dan kota yang relatif tenang. Kota super adalah kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan populasi yang sangat cepat. Ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang bertambah setiap tahunnya dan juga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kota super biasanya menjadi lebih kaya dan berpenghasilan lebih tinggi daripada kota lain di sekitarnya. Kota metropolitan adalah kota yang memiliki tingkat pertumbuhan kota yang moderat. Kota metropolitan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih stabil daripada kota super dan berkembang. Namun, kota metropolitan biasanya memiliki komunitas yang lebih terorganisir dan lebih mapan dibandingkan kota super. Kota yang berkembang adalah kota yang memiliki pertumbuhan yang lebih lambat daripada kota metropolitan. Kota berkembang biasanya memiliki tingkat pengeluaran dan pendapatan yang lebih rendah daripada kota metropolitan. Juga, kota berkembang biasanya memiliki komunitas yang lebih terkotak-kotak dan kurang terorganisir. Kota yang relatif tenang adalah kota yang memiliki pertumbuhan yang sangat lambat. Kota ini biasanya memiliki tingkat pendapatan dan pengeluaran yang lebih rendah daripada kota berkembang. Juga, kota ini biasanya memiliki komunitas yang lebih terisolasi dan kurang terorganisir. Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya sangat berguna untuk memahami kondisi dan situasi masyarakat di suatu wilayah. Dengan informasi ini, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup di kota-kota dengan pertumbuhan yang rendah atau moderat. Misalnya, pemerintah dapat meningkatkan pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan akses pendidikan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di kota tersebut. Pemerintah juga dapat menciptakan program yang dirancang untuk membantu masyarakat yang paling membutuhkan, seperti program bantuan sosial. Ini akan membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan membantu pemerintah untuk meningkatkan tingkat kemampuan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, pemerintah dapat menciptakan kemajuan dan kestabilan ekonomi di wilayah tersebut.

ο»ΏMasihdilansir dari KBBI, perkotaan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut daerah atau kawasan kota. Pengertian perkotaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ialah wilayah yang memiliki kegiatan utama bukan pertanian. Baca Juga: Perkembangan Teknologi Produksi Sandang, Semakin Canggih dan Modern. Ciri
Pengertian Kota, Fungsi, Ciri, Potensi & Klasifikasinya – Jika kita mendengar istilah kota pasti yang terlintas dibenak kita adalah suatu tempat yang ramai dan penuh dengan kebisingan kendaraan, atau suatu tempat tinggal atau lain sebagainya. Namun kota tidak hanya sebatas itu, nah pada kesempatan kali ini Pendidik akan memberikan penjelasan dan pembahasan mengenai pengertian kota, fungsi, ciri, potensi, dan juga klasifikasinya. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut Berikut ini merupakan pengertian kota secara umum maupun menurut para ahli. Pengertian Kota Secara umum, kota merupakan suatu wilayah dengan banyak kesibukan serta berbagai macam aktivitasnya. Namun banyak sekali definisi dari berbagai ahli tentang kota. Berikut pengertian kota menurut para ahli 1. Alan S. Burger Kota merupakan suatu permukiman yang menetap dengan penduduk yang heterogen, dimana kota tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang tergabung dan membentuk suatu sistem sosial dan juga seterusnya. 2. Arnold Tonybee Kota tidak hanya sebagai permukiman khusus akan tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing. 3. Max Weber Kota merupakan suatu tempat dimana penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Dan Menurut beliau ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng dan mempunyai sistem hukum tersendiri serta bersifat kosmopolitan. 4. Louis Wirth Kota adalah suatu pemukiman yang relatif besar, pada, dan juga tetap yang dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. 5. Harris dan Ullman Kota adalah suatu pusat permukiman dan juga pemanfaatan bumi oleh manusia. Ditempat tersebut manusia unggul dan dataran mengeksploitasi bumi. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh pertumbuhan suatu kota yang sangat pesat dan penekeran secara terus menerus. 6. Peraturan Mendagri No. 2 tahun 1987 Kota adalah suatu pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang memiliki batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak juga ciri kehidupan perkotaan. 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Kota adalah suatu permukiman dan kegiatan penduduk yang memiliki batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan kekotaan. Sedangkan perkotaan adalah satuan kumpulan pusat-pusat permukiman dimana ia berperan di dalam suatu wilayah pengembangan dan atau Wilayah Nasional sebagai simpul jasa. Fungsi Kota Berdasarkan Undang Undang dasar fungsi kota ada tiga yakni sebagai pusat pemerintah, sebagai pusat pendidikan, dan kota sebagai pusat informasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut 1. Kota Sebagai Pusat Pemerintah Kota sebagai pusat pemerintahan berarti kota tersebut memiliki berbagai pusat pengaturan atau juga pengendalian pemerintah tingkat pusat, provinsi, kabupaten maupun kota. Sehingga dengan demikian kota yang digunakan sebagai pusat pemerintah dikenal sebagai ibu kota negara, ibukota provinsi, ibukota kabupaten atau kota. Kota membutuhkan adanya suatu pelayanan yang memadai dalam memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat. Adapun pelayanan tersebut dapat bersifat pemenuhan kebutuhan hidup, kebutuhan bersifat administratif, ataupun sosial budaya. 2. Kota Sebagai Pusat Pendidikan Sejak zaman penjajahaan, dunia pendidikan di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Bahkan pendidikan sangat berkembang di kota kota besar. Adanya perkembangan pendidikan di kota-kota karena pada umumnya adanya keterbatasan kalangan yang hanya bisa mengenyam pendidikan. Apalagi [ada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang hanya pada kalangan tertentu saja yang dapat merasakan pendidikan, seperti kalangan bangsawan. Akan tetapi, setelah Indonesia merdeka berubah, karena Indonesia telah mengubah pola pendidikan di Indonesia, sehingga pendidikan yang di dapat akan terus berkembang hingga sekarang ini. Sekarang semua kalangan dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin selama ia masih memiliki kemampuan otak atau potensi yang cukup. 3. Kota Sebagai Pusat Informasi Adanya berbagai informasi yang berasal dari wilayah perkotaan menuju ke pedesaan ini dapat dilakukan lewat berbagai media. Seperti majalah, teleevisi, koran, radio, internet dan lain sebagainya. Banyak sekali pembangunan pembangunan yang terus dilakukan di daerah perkotaan, dimana pembangunan ini hal yang akan terus berlangsung secara berkesinambungan. Sehingga untuk mewwujudkan pembangunan tersebut baik diperkotaan maupun di pedesaan sangat membutuhkan informasi yang cepat dan juga akurat. Dengan adanya informasi yang baik maka dapat menjalankan berbagai macam kegiatan lain termasuk pembangunan dengan baik. Ciri-Ciri Kota Adapun ciri-ciri kota terdiri dari dua yakni ciri kota secara fisik dan ciri masyarakat kota, berikut penjelasannya 1. Ciri-Ciri Fisik Kota Adapun ciri-ciri fissik kota diantaranya adalah sebagai berikut Memiliki suatu daerah yang terbuka yang biasanya digunakan sebagai paru-paru kota Adanya gedung – gedung pemerintahan Adanya gedung – gedung perkantoran dan juga hiburan Memiliki sarana berolahraga Adanya alun – alun Memiliki lahan parkir kendaraan Memiliki kompleks perumahan penduduk terdiri atas permukiman kumuh slums area, permukiman masyarakat dengan ekonomi lemah, permukiman masyarakat dengan ekonomi sedang, dan permukiman masyarakat elite atau kelas atas. 2. Ciri – Ciri Masyarakat Kota Adapun ciri-ciri masyarakat kota diantaranya adalah sebagai berikut Adanya segresi keuangan, yakni pemisah yang dapat menimbulkan kelompok maupun kompleks tertentu Adanya hubungan sosial yang bersifat gesselschaft, yakni hubungan sosial antar anggota masyarakat sangat terbatas pada bidang tertentu,tidak didasarkan pada sifat kekeluargaan maupun gotong royong namun lebih pada hubungan fungsional Norma keagamaan tidak terlalu ketat, dan tidak terlalu memperhatikan norma agama Penduduknya yang bersifat individualis dan juga egois Bersifat heterogenitas sosial, yakni dimana masyarakat yang tinggal di perkotaan sangat beragam. Masyarakat kota memiliki pandangan hidup yang lebih rasional dibandingkan dengan masyarakat desa. Hal tersebut dikarenakan masyarakat kota lebih terbuka terhadap budaya baru seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu juga masyarakat kota juga lebih cepat diterima masyarakat. Potensi Kota Potensi-potensi yang harus dimiliki oleh sebuah kota diantaranya adalah sebagai berikut 1. Potensi sosial, merupakan fasilitas yang dapat menciptakan suatu ketenangan hidup warga kota. Seperti contoh, rumah sakit, tempat ibadah, yayasan sosial atau organisasi sosial dan lain sebagainya. 2. Potensi budaya, yaitu adanya sarana kesenian atau pendidikan yang dapat memberi gairah hidup bagi masyarakat kota. 3. Potensi politik, adalah adanya aparatur kota yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam melayani masyarakat, lembaga politik maupun partai politik. 4. Potensi ekonomi, yaitu adanya fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan hidup bagi warga kota, seperti pasar, pusat perbelanjaan, bank, kawasan industri dan sarana transportasi. Klasifikasi Kota Adapun klasifikasi kota jika dilihat dari jumlah penduduknya terdiri dari lima, berikut penjelasannya Kota kecil, yakni suatu kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota sedang, yakni suatu kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Pengertian Kota, Fungsi, Ciri, Potensi & Klasifikasinya Kota besar, yakni suatu kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota metropolitan, suatu yakni kota yang memiliki jumlah penduduk hingga jiwa. Kota megapolitan, yakni suatu kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari jiwa. Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Kota, Fungsi, Ciri, Potensi & Klasifikasinya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih πŸ™‚
uZFNF.
  • s21bq45fu4.pages.dev/61
  • s21bq45fu4.pages.dev/131
  • s21bq45fu4.pages.dev/111
  • s21bq45fu4.pages.dev/30
  • s21bq45fu4.pages.dev/99
  • s21bq45fu4.pages.dev/393
  • s21bq45fu4.pages.dev/102
  • s21bq45fu4.pages.dev/210
  • s21bq45fu4.pages.dev/257
  • sebutkan klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya